Hukum Sadakallahulazim
Rabu, 7 Juni 2006 6:29 WIB
Hukum Sadakallahul azim
Akhir-akhir ini para santri di sebuah
pondok pesantren resah dan bingung dengan ucapan "sadakallahul azim".
Keresahan itu akhirnya diungkapkan di pertemuan. Sebagaimana tradisi di NU para
santri mengeluhkan ke kyai nya. Keluhan itu diutarakan seperti hubungan antara
bapak dan anak.
Seorang santri bertanya dengan nada resah,
"Kyai, kok sekarang banyak isyu yang bikin nggak enak yaitu tidak boleh
mengucapakan sadakallahul azim setelah mebaca ayat suci
al-quran". Karena hal itu termasuk bid'ah, lanjut si
santri. Pertanyaan itu juga dihiyakan oleh santri-santri yang lain dengan
wajah sangat serius dan sedih.
Mimik wajah kyai pun langsung terlihat
sedikit memerah meskipun tetap terpancar keceriaan dan kesabaran yang luar bisa
sambil menjawab, "Ya ..lha wong masih mengucapkan sadakallahul azim saja
masih banyak kader NU yang liberal meragukan al qur'an apalagi tidak
mengucapkan".
Tanpa jeda waktu, jawaban Sang kyai
disambut gelak tawa dan ger-geran para santri yang telah menjadi tradisi di
pesantren. Para santripun akhirnya
meninggalkan pertemuan itu sambil bisik-bisik , "Hiya...ya..."
Berarti kita boleh melajutkan ucapan sadakallahul azim untuk selalu mengingatkan
rasa keimanan kita, sahut santri yang lain dengan serentak tanpa
disengaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar