Rabu, 02 April 2014

ASAL USUL TASAWUF



ASAL USUL TASAWUF

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tasawuf

Dosen Pengampu: Nur Yasin, S.HI.
Oleh:
SAIBAN ABAS



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM
Krai Yosowilangun Lumajang
Tahun Akademik 2013 / 2014

DAFTAR ISI

Kata pengantar .......................................................................................  i
Daftar isi .................................................................................................  ii
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar belakang masalah ................................................................................                                                                                            iii
  1. Rumusan masalah                                                                                                     iii
Bab 2 Pembahasan
  1. Asal usul kata tasawuf                                                                                              1
  2. Pengertian tasawuf                                                                                                   2
  3. Ciri umum tasawuf                                                                                                   4
  4. Sumber tasawuf                                                                                                       5
Bab 3 Penutup
Kesimpulan                                                                                                                        9











KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan makalah yang berjudul “ Asal usul, pengertian dan sumber ajaran tasawuf” guna memenuhi tugas dari mata kuliah Akhlak tasawuf.
Shalawat dan salam semoga selalu tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita tergolong umatnya dan mendapatkan syafaatnya amiieenn..
Dalam makalah ini akan memberi sedikit gambaran tentang asal usul, pengertian dan sumber ajaran tasawuf, dengan harapan semoga dapat memberi sedikit wawasan kepada kita semua tentang problem-problem asal usul, pengertian, sumber ajaran tasawuf.
Selanjutnya apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan dari susunan kalimat maupun dalam penulisan kami minta maaf dan selalu menerima masukan, kritikan serta mengharapkan saran dari rekan-rekan semua khususnya kepada dosen pengampu, yang sifatnya membangun guna perbaikan makalah selanjutnya. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah turut serta melancarkan tersusunnya makalah ini, mudah-mudahan ini semua bisa menjadi suatu amal shaleh baik penyusun maupun pembaca pada umumnya, amin yaa rabbal ‘alamin....
WABILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH.

Yogyakarta, 08 oktober 2012

Penyusun


i


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang masalah
Tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana,rela berkorban, untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu padahal hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Tasawuf adalah ilmu yang mempeljari suatu cara agar seseorang dapat mudah berada di hadirat Allah SWT.
Sumber ajaran tasawuf berasal dari unsur islam dan unsur luar islam. Asal usul kata tasawuf berasal dari bahasa arab. Diantaranya : al- suffah, saf, sufi, dan suf. Ada juga asal usul kata tasawuf berasal dari bahasa yunani yaitu sophos.
  1. Rumusan masalah
  • Asal usul kata tasawuf
  • Pengertian tasawuf
  • Sumber ajaran tasawuf













BAB II
PEMBAHASAN

  1. ASAL USUL KATA TASAWUF
Lafal kata tasawuf merupakan mashdar (kata jadian ) bahasa arab dari fi’il (kata kerja) menjadi . kata merupakan (kata kerja tambahan dan huruf), yaitu ‘ta’ dan ‘tasydid’, yang sebenarnya berasal dari (kata kerja asli dari tiga huruf), yang berbunyi menjadi (mashdar); artinya ‘mempunyai bulu yang banyak’. Perubahan dari kata menjadi kata
yang dalam kaidah bahasa arab, berarti (menjadi) berbulu yang banyak, dengan arti sebenarnya adalah menjadi sufi yang ciri khas pakaiannya selalu terbuat dari bulu domba (wol). 1
Para ahli berpendapat bahwa asal usul kata tasawuf dibagi menjadi :
Pertama : tasawuf berasul dari shuf, yang berarti “wol kasar” karena orang-orang sufi selalu memakai pakaian tersebut sebagai lambang kesederhanaan.
Kedua : tasawuf berasal dari akar kata shafa’, yang berarti bersih. Disebut sufi karena hatinya tulus dan bersih dihadapan tuhannya, tujuan sufi adalah membersihkan batin melalui latihan-latihan yang lama dan ketat.
Ketiga : tasawuf berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan ahl- assuffah, yaitu orang-orang yang tinggal disuatu kamar disamping dimasjid Nabi di Madinah.
Keempat : tasawuf berasal dari kata shopos. Kata tersebut berasal dari yunani yang berarti hikmah.
Kelima : tasawuf berasal dari kata shaf. Makna shaf dinisbahkan kepada orang-orang yang ketika shalat selalu berada di shaf yang paling depan.
Keenam : kata tasawuf berkaitan dengan kata ash-shifah karena para sufi sangat mementingkan sifat-sifat terpuji dan berusaha keras meninggalkan sifat-sifat tercela.
Ketujuh : tasawuf berasal dari kata ‘shaufanah’ yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu-bulu dan banyak tumbuh dipadang pasir di tanah arab, dimana pakaian kaum sufi itu berbulu-bulu seperti buah itu pula, dalam kesederhanaannya.2
Menurut Harun Nasution asal usul kata tasawuf dibagi menjadi 5 istilah :
  1. Al Suffah (Ahl Al suffah)
Yaitu orang yang ikut berpindah dengan Nabi SAW dari Mekah keMadinah. Hal ini menggambarkan bahwa keadaan orang yang rela mencurahkan jiwa dan raganya, harta bendanya dan lain sebagainya hanya untuk Allah SWT.
  1. Shaf
Yang berarti barisan. Menggambarkan seseorang yang selalu berada dibarisan depan dalam beribadah kepada Allah dan melakukan amal kebajikan.
  1. Sufi
Yang berarti suci. Menggambarkan orang yang selalu memelihara dirinya dari berbuat dosa dan maksiat.
  1. Sophos
Yang berarti hikmah (berasal dari bahasa Yunani). Menggambarkan keadaan jiwa yang senantiasa cenderung kepada kebenaran.
  1. Suf
Yang berarti kain wol. Menggambarkan orang yang hidup sederhana dan tidak mementingkan dunia.3
  1. PENGERTIAN TASAWUF
  1. Dari segi bahasa (linguistic)
Tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban, untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Tasawuf secara lughawi (etimologis) itu diperselisihkan oleh para ahli. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan mereka dalam memandang asal usul kata itu.
  1. Dari segi istilah (terminology)
Menurut Ibrahim Basyuni, seperti yang dikutip M. Syatoiri, defenisi tersebut bisa dikelompokkan dalam 3 kelompok:
  1. Defenisi yang terjadi karena dasar ( )
Manusia dengan fitrahnya tidak akan menguasai seluruh hakikat. Oleh karena itu, banyak orang sufi yang memberikan defenisi tasawuf berdasarkan pada fitrahnya, diantaranya sebagai berikut :

  1. Abu Husein An Nuri (w. 272 H)
Sufiah adalah kelompok kaum yang memiliki hati bersih dari segala keburukan yang dibuat manusia dan bersih dari penyakit batin serta bebas dari segala bentuk syahwat, sehingga mereka berada di barisan yang pertama dan mendapat derajat yang tinggi serta kebenaran.
  1. Al-Juanidi (w. 296 H)
Tasawuf adalah menyucikan hati sehingga tidak ditimpa suatu kelemahan, menjauhi akhlak alamiah, melenyapkan sifat kemanusiaan dan menjauhi segala keinginan nafsu.
  1. Dzun Nun Al-Mishri (w. 245 H)
Sufi adalah orang yang tidak menyusahkan bagi dirinya dari segala permintaannya, juga tidak menyusahkan dirinya dari ketiadaan.
  1. Defenisi dari segi kesungguhan ( )
Defenisi tasawuf secara jahidah mulai mengadakan pendekatan secara amaliah dengan cara memperindah diri melalui pengamalan agama dalam fadilah-fadilahnya.
Atas dasar amaliah ini, banyak yang memberikan ta’rif tasawuf, diantaranya sebagai berikut :
  1. Al-Kanani
Tasawuf adalah akhlak maka barang siapa yang bertambah akhlaknya bertambah pula kesuciannya.
  1. An-Nuri
Tasawuf bukanlah lukisan atau ilmu, tetapi akhlak. Bila merupakan lukisan, tasawuf akan dapat dicapai dengan dasar kesungguhan. Bila merupakan ilmu, tasawuf akan dapat dicapai dengan belajar. Akan tetapi, tasawuf hanya akan dapat dicapai melalui akhlak, yaitu akhlak Allah. Pada diri seseorang tidak akan dapat diterima akhlak yang bersifat ketuhanan bila melalui ilmu dan lukisan.
  1. Sahal bin Abdillah
Tasawuf adalah menyedikitkan makan, sungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah dan lari dari manusia.
  1. Defenisi dari segi dirasakan ( )
Tasawuf dari segi ini yaitu orang yang sudah memasuki dunia sufi harus mampu menggerakkan jiwa pada kegiatan-kegiatan tertentu untuk mendapatkan suatu perasaan yang berhubungan dengan wujud tuhan yang mutlak atau kehidupan rohani yang berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berbagai cara seperti memperbanyak amalan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tasawuf adalah pembersihan diri. Dengan kata lain, tasawuf merupakan suatu perpindahan kehidupan, yaitu dari kehidupan kebendaan pada kehidupan kerohanian.4
Dari pendapat para ahli tasawuf mendefinisikan tasawuf secara istilah (terminology) ada tiga pandangan :
  1. Sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas
Tasawuf dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas adalah sebagai upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT.
  1. Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang harus berjuang
Tasawuf itu sebagai upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  1. Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang bertuhan
Tasawuf dikatakan sebagai makhluk yang bertuhan yaitu sebagai kesadaran fitrah (ketuhanan) yang dapat mengarahkan jiwa agar tertuju kepada kegiatan-kegiatan yang dapat menghubungkan manusia dengan tuhan.
Jika definisinya satu sama lain dihubungkan maka pada intinya tasawuf adalah upaya melatih dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah SWT.
Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan tuhan.5
  1. CIRI UMUM TASAWUF
Abu Al-Wafa Al-Ganami At-Taftazani (peneliti tasawuf) berpendapat bahwa secara umum, tasawuf mempunyai lima cirri, yaitu :
  1. Adanya moral
  2. Pemenuhan fana (sirna) dalam realitas mutlak
  3. Pengetahuan intuitif langsung
  4. Timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah dalam diri seorang sufi karena tercapainya maqamat (maqam-maqam atau beberapa tingkatan),
  5. Penggunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung pengertian harfiah dan tersirat.6

  1. SUMBER TASAWUF
Para orientalis barat menyatakan bahwa sumber tasawuf itu ada lima yaitu:
  1. Unsur islam
Unsur islam bersumber pada ajaran islamya itu Al-quran dan As-sunnah serta praktek kehidupan Nabi SAW dan para sahabat.
  1. Al-quran
  • Al-quran berbicara tentang kemungkinan manusia dengan tuhan dapat saling mencintai (mahabbah). Contoh terdapat dalam Q.S. Al-Maidah : 54

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيم
wahai orang yang beriman, barang siapa diantara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dari yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Allah Maha luas (pemberian-Nya), Maha mengetahui”.
  • Perintah agar manusia senantiasa bertaubah membersihkan diri memohon ampunan kepada Allah SWT. Terdapat dalam QS. At-Tahrim : 8
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan obat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan Menghapus kesalah-salahanmu dan Memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, paada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata: “ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
  • Petunjuk manusia akan senantiasa bertemu dengan tuhan dimana pun mereka berada. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Baqarah : 110
وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُواْ لأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللّهِ إِنَّ اللّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah, sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
  • Tuhan dapat memberikan cahaya kepada orang yang dikehendakiNya. Dalam QS. An-Nur : 35
اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونِةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُّورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah (pemberi) cahaya (kepada)langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak ditimur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia Kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah MAha Mengetahui segala sesuatu”.
  • Mengingatkan manusia agar dalam hidupnya tidak diperbudak oleh kehidupan dunia dan harta benda. Dalam QS. Al-Fathir ayat 5
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ


wahai manusia, sungguh janji allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan)yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang allah”.


  • berfikir sabar dalam menjalani pendekatan diri kepada Allah.
  1. As-sunnah
Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi maka Aku menjadikan makhluk agar mereka mengenal-Ku.”
Dari hadist diatas dapat mengambil sebuah petunjuk yang berarti alam raya, termasuk diri kita, yang merupakan cermin tuhan atau bayangan tuhan.
Tuhan ingin mengenal diriNya melalui penciptaan alam ini. Dengan demikian dalam alam raya ini terdapat potensi ketuhanan yang dapat didayagunakan untuk mengenalNya. Dan apa yang ada didalam alam raya ini akan kembali kepada tuhan.
Berikut ini beberapa matan hadist yang dsapat dipahami dengan pendekatan tasawuf.
barang siapa yang mengenal dirinya sendiri maka akan mengenal tuhannya”. 7
Hadist di atas, disamping melukiskan kedekatan hubungan antara tuhan dan manusia, sekaligus mengisyaratkan arti bahwa manusia dan tuhan adalah satu.
  1. Unsur masehi
  • Menurut Van Kromyer tasawuf berarti buah dari unsur agama Nasrani yang terdapat pada zaman jahiliyah.
  • Menurut Gold Ziher yang menyatakan sikap fakir dalam islam itu merupakan cabang dari agama Nasrani.
  • Menurut Noldicker yang menyatakan pakaian wol kasar yang kelak digunakan para sufi sebagai lambang kesederhanaan hidup adalah merupakan pakaian yang biasa dipakai oleh para pendeta.
  • Nicholson mengemukakan bahwa istilah tasawuf berasal dari agama Nasrani dan bahkan ada yang berpendapat bahwa aliran tasawuf itu berasal dari agama Nasrani.
  1. Unsur Yunani
Kebudayaan Yunani yaitu filsafatnya telah masuk pada dunia dimana perkembangannya dimulai pada akhir daulah Umayah dan puncaknya pada daulah Abbasiyah. Metode berfikir filsafat Yunani ini juga telah ikut mempengaruhi pola berfikir sebagian orang islam yang ingin berhubungan dengan tuhan.
  1. Unsur Hindu/Budha
Antara tasawuf dan sistem kepercayaan agama Hindu dapat dilihat adanya hubungan seperti sikap fakir, darwisyi.
  1. Unsur Persia
Kehidupan kerohanian Arab masuk ke Persia itu terjadi melalui ahli-ahli tasawuf didunia ini. Namun barangkali ada persamaan antara istilah zuhud di Arab dengan zuhud di menurut agama Manu dan Mazdaq dan hakikat Muhammad Zarathustra.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tasawuf itu bersumber dari ajaran islam itu sendiri mengingat yang dipraktekkan Nabi dan para sahabat. Semuanya berlandaskan kepada Al-quran dan As-sunnah.
Akan tetapi tidak dipungkiri bahwa setelah tasawuf itu berkembang menjadi pemikiran, dia mendapat pengaruh dari filsafat Yunani, Hindu, Persia, dsb. Hal ini tidak hanya terjadi dalam bidang tasawuf saja melainkan juga dalam bidang lainnya.8

















BAB III
PENUTUP

Secara etimologi pengertian tasawuf setidaknya memiliki tujuh pengertian. Namun dari ketujuh pengertian itu, yang banyak diakui kedekatannya dengan makna tasawuf yang dipahami sekarang adalah terma shuf. Di antara mereka yang lebih cenderung mengakui terma yang ketujuh ini, antara lain Al-Kalabadzi, Al-Syukhradarwi, Al-Qusyairi dan lain-lain. Walaupun dalam kenyataannya, tidak setiap kaum sufi memakai pakaian wol. Hal itu karena para sufi, jika telah memasuki lingkungan tasawuf, mempunyai simbol-simbol pakaian dari bulu, tentunya bukan wol, tetapi hampir-hampir menyamai goni dalam kesederhanaannya.
Pengertian ilmu tasawuf menurut istilah adalah ilmu yang mempelajari usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan makrifat menuju keabadian, saling mengingatkan antara manusia, dan berperang teguh pada janji Allah, serta mengikuti syariat Rasulullah SAW. Dalam mendekatkan diri dan mencapai keridhaan-Nya.
Nah, untuk itu tidak ada alas an untuk ragu menerima ajaran tasawuf atau menolaknya. Bahkan jika boleh dikatakan bahwa tasawuf itulah sebenarnya inti ajaran islam dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut :
  1. Kehidupan yang kekal, yaitu kehidupan diakhirat nanti yang kebahagiaannya amat bergantung pada selamatnya rohani manusia dari perbuatan dosa dan pelanggaran.
  2. Kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan di dunia sebenarnya terletak pada adanya ketenangan batin yang dihasilkan dari kepercayaan dan ketundukan pada tuhan.
  3. Dalam perjalanan hidupnya manusia akan sampai pada batas-batas dimana harta benda seperti tempat tinggal yang serba mewah, pakaian serba lux, kendaraan mengkilap dan sebagainya. Tidak diperlukan lagi.
  4. Dalam suasana kehidupan modern yang dibanjiri oleh berbagai paham sekuler seperti materialisme, hedonisme (nafsu), vitalisme (keperkasaan), sering menyeret manusia kepada kehidupan yang penuh persaingan, rakus, boros, saling menerkam dan sebagainya.
http://windarisri98.blogspot.com/2013/01/asal-usul-tasawuf.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar