MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM
TEORI
EVOLUSI MANAJEMEN
Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu: Muhammad
Fudholi, M. Pd. I.
Oleh:
ANDIK
IRWANTO
M.
SHOBIRIN UMAR
MIFTAHUDDIN
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM
Jl.
Doktren No. 26 Krai-Yosowilangun-Lumajang
Tahun Akademik
2013/2014
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Evolusi Teori Manajemen Klasik...................................................
3
B. Teori Perilaku..................................................................................
4
C. Teori Kuantitatif (Riset
Operasi dan Manajemen).......................... 5
D.
Evolusi Teori Manajemen................................................................. 6
BAB
III KESIMPULAN .............................................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen sebenarnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa
demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa
terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung,
baik disadari ataupun tidak disadari. Ilmu
manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di Benua Eropa Barat dan
Amerika. Di mana di
negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama
revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang
efektif dan efisien.
Hal ini dikarenakan masyarakat
sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama
sejenisnya. Sekarang timbul suatu pertanyaan, siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen? Apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di
pemerintahan saja? Manajemen
diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan.
Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
Kata manajemen berasal
dari Bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.[1]
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W.Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. [2] Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Manajer adalah seseorang
yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan
mereka guna mencapai sasaran organisasi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja teori evolusi manajemen dalam manajemen sumber daya manusia?
2. Bagaimana
perkembangan teori manajemen di masa mendatang?
C.
Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini yatu agar mahasiswa
dapat menyebutkan serta menjelaskan teori evolusi manajemen dalam manajemen
sumber daya manusia dan perkembangannya di masa mendatang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evolusi Teori Manajemen Klasik
Aliran manajemen klasik terdiri dari teori manajemen ilmiah (scientific
management) dan teori organisasi klasik. Ada dua tokoh manajemen yang
mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1.
Robert
Owen (1771-1858)
Dimulai pada awal tahun 1800 sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja,
apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik
kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan.
Dia juga sebagai salah seorang pendiri gerakan koperasi konsumsi, adapun
usaha yang pernah dilakukan dan mengalami gerakan adalah mendirikan suatu komune
di New Harmoni, Indiana pada tahun 1824. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas
dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern
dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak
Manajemen Personalia.
Selain itu Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya,
investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai
perbaikan kondisi kerja, beliau juga membuat prosedur untuk meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara
terbuka.
2.
Charles
Babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang
menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi
prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari
tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara
efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan
dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen.
Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu
:
a.
Waktu yang diperlukan untuk belajar
dari pengalaman-pengalaman yang baru.
b.
Banyaknya waktu yang terbuang bila
seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat
kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam
pekerjaannya.
c.
Kecakapan dan keahlian seseorang
bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
d.
Adanya perhatian pada pekerjaannya
sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung mekanis yang pertama,
mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan kerja
sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan,
juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
B.
Teori Perilaku
Kontribusi studi perilaku ada dua kelompok, yaitu memberikan penekanan pada
orang yang ada dalam pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri.
1.
Hawthorne merupakan
bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan manusia),
pertama memahami mengenai orang yang bekerja dalam organisasi.
2.
Kelompok sistem sosial, menghasilkan
kumpulan materi organizational behaviour (perilaku organisasi).
Reaksi berantai yang menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan
adalah:
a.
Mengetahui kebutuhan bekerja
b.
Memotivasi pekerja untuk melakukan
pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan
c.
Kerja dijalankan
d.
Tercapainya tujuan perusahaan
C.
Teori
Kuantitatif (Riset Operasi dan Manajemen)
Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak Perang Dunia II.
Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks
dalam perang. Inggris kemudian membentuk Team Riset Operasi (Reserch
Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Team ini terdiri dari ahli
matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan
terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian
meniru, membentuk team riset operasi seperti yang dibentuk Inggris. Komputer
digunakan untuk menghitung model-modek matematika yang dikembangkan. Ketika
perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut kemudian diaplikasikan
ke Industri. Industri juga mengalami perkembangan pesat dengan
persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak dapat lagi
dipecahkan dengan metode-metode konvensional. Model riset operasi
diperlukan dalam hal ini. Beberapa model riset operasi yaitu CPM (Critical
Path Method) yang digunakan untuk merencanakan proyek dan teori antrian
untuk memecahkan persoalan antrian.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif.
Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi
manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi yaitu pengendalian
persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-even,
programasi lenier (linear programming). Manajemen operasi sering dianggap
sebagai aplikasi dari riset operasi.
Sayangnya model kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit
dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga
tidak melihat persoalan perilaku dan psikologi manusia dalam organisasi.
Meskipun demikian potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya.
Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan
sumbangan yang lebih berarti.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan
menjadi aliran IImu manajemen modern. Pengembangan model-model dalam
memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer,
maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer
dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu
para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal
penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi
pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Aliran
ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada hubungan
manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan
pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu seperti
motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar
dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga para
manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu
manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
D. Evolusi Teori Manajemen
Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen di masa mendatang
1.
Dominan (Dominance). Salah
satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna
2.
Pemencaran (Divergence). Masing-masing
aliran utama dapat membelok dari jalurnya, dengan sedikit saja teori dari yang
lain.
3.
Konvergen (Convergence). Aliran-aliran
dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur.
4.
Sintesa (synthesis). Ahli-ahli
teori yang lain memandang konvergensi (penggabungan) yang terlihat
sekarang ini akan mengarah pada integrasi (paduan) perspektif
aliran-aliran yang ada.
5.
Perkembangbiakan (Proliferation).
Sebagai kemungkinan terakhir, masih akan timbul lebih banyak aliran atau
perspektif.
BAB III
KESIMPULAN
Aliran manajemen klasik terdiri dari
teori manajemen ilmiah (scientific management) dan teori
organisasi klasik
Kontribusi studi perilaku ada dua
kelompok, yaitu memberikan penekanan pada orang yang ada dalam pekerjaan dari pada
jenis pekerjaan itu sendiri
Aliran kuantitatif untuk manajemen
mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan
beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian
membentuk Team Riset
Ada lima kemungkinan arah
perkembangan teori manajemen di masa mendatang, yaitu: (1) Dominan, (2)
Pemencaran, (3) Konvergen, (4) Sintesa, (5) Perkembangbiakan
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, M. and Baron, A., 1998, Performance
Management–The New Realities, London:Institute of Personnel and
Development.
Bernardin, H.J. and Russel, J.E.A., 1998, Human
Resource Management 2ndEdition–An Experiental Approach,
Singapore:McGraw-Hill
Cascio, W. F., 2003, Managing Human Resources:
Productivity, Quality of Work Life, Profits 6th Edition, New
York: McGraw-Hill
Irawan, P., dkk., 1992, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jakarta: STIA LAN Press
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan, Bandung:Remaja Rosda Karya
Marwansyah dan Mukaram, 1999, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bandung: Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Bandung.
Mondy, R.W. and Noe, R.M., 1990, Human Resource
Management 4th Edition. USA: Allyn and Bacon.
Nawawi, H. Hadari, 1997, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta:Gajah Mada Universty Press
Noe, R.A. et al., 2003, Human Resources Management:
Gaining A Competitive Advantage 4th Edition, New York:
McGraw-Hill.
Stewart, V. and Stewart, A., 1977, Practical
Performance Appraisal, England: Gower Press.
Williams, Richard, R., 2002, Managing Employee
Performance: Design and Implementation in Organizations, London: Thomson
Learning.
[2] Armstrong, M. and Baron, A., Performance
Management – The New Realities, (London: Institute of Personnel and
Development, 1998), 80
Tidak ada komentar:
Posting Komentar